Mantan Menkokesra Azwar Anas Takjub dengan Proyek Pembangunan BP2IP


 Letjen (Purn) TNI Ir. H. Azwar Anas dan Bupati Ali Mukhni melihat maket pembangunan Bp2IP di Tiram, Ulakan Tapakis, Jumat (20/2).
Padang Pariaman (24/02/2016). Tokoh nasional Letjen (Purn) TNI Ir. H. Azwar Anas takjub dengan kemegahan pembangunan Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) saat mengunjunginya kemaren (23/2). Kunjungan mantan Mekokesra itu merupakan kali kedua sejak dimulai pembangunan BP2IP tahun 2013 yang lalu.
“Dua tahun lalu saya datang ke sini untuk peletakkan batu pertama BP2IP, sekarang telah banyak perkembangannya. Sekarang sudah ada gedung rektorat, kolam renang, rumah dosen, asrama dan fasilitas jalan" kata mantan Menteri Perhubungan yang disampaikan Kabag Humas Hendra Aswara di Ruang kerjanya, Rabu (24/2).

Dijelaskannya, pembangunan BP2IP dimulai dari gagasan untuk memenuhi kebutuhan dunia pelayaran melalui pelaut-pelaut tangguh. Profesi pelaut terdapat dua tipe yaitu ada pelaut yang bekerja dalam kapal dan ada pelaut yang membawa kapal. Namun yang mendesak kita butuhkan adalah pelaut yang membawa kapal yang digunakan oleh sejumlah perusahaan dalam dan luar negeri.

“Kenapa kita butuh pelaut? Karena saat ini jumlahnya sangat minim sedangkan kebutuhan terus meningkat untuk membawa kapal mengarungi samudra,” kata mantan Gubernur Sumbar itu.
Seiring dengan program Presiden Joko Widodo fokus dalam membangun kekuatan poros maritim, Azwar Anas mengatakan, para kepala daerah diharap jeli memanfaatkan peluang itu. Ia menilai Bupati Ali  sosok yang progresif, mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan melibatkan para tokoh dan perantau untuk mempromosikan daerah sebagai pusat kegiatan mega proyek nasional di Sumatera Barat.

Hal itu sangat beralasan karena Padang Pariaman didukung dengan keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan kemampuan Ali Mukhni untuk meyakinkan masyarakat dalam pembebasan lahan untuk kepentingan umat.

Diceritakannya bahwa BP2IP di Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis tersebut banyak diperebutkan oleh Kabupaten dan Kota di Sumatera. Disebabkan pemerintah daerah sangat memahami multiplayer effect akibat adanya pembangunan mega proyek bernilai trilyunan itu. Seperti tumbuhnya pusat perekonomian baru, terbukanya lapangan pekerjaan, berkurangnya pengangguran, meningkatnya harga jual tanah dan menarik investor dalam berinvestasi disekitar kawasan kampus BP2IP tersebut.

Namun, proses pembangunan BP2IP juga mengahdapi berbagai tantangan dan halangan karena ia mendengar Bupati Ali Mukhni dikejar oleh orang tak dikenal dengan membawa parang yang bisa mengancam nyawa yang bertujuan menghalang-halangi pembangunan. Namun semua ancaman tersebut dapat diatasi dengan melakukan sosialisasi mendatangi rumah-rumah penduduk
untuk bersilaturahmi dan menyentuh hati masyarakat.

“Saya kira masyarakat Padang Pariaman sangat bersyukur memiliki Ali Mukhni yang benar-benar kerja keras membangun daerah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Kita bangga BP2IP termegah di Indonesia berada di Tiram, Kabupaten Padang Pariaman,” kata mantan Komisaris Utama PT Semen Padang itu.

Sementara Bupati Ali Mukhni mengatakan, tahun ini juga dilanjutkan penambahan pembangunan gedung perkuliahan dan kantor serta rumah dosen di kawasan komplek BP2IP. Untuk jalan lingkar BP2IP juga telah dianggarkan sebesar 7,8 Milyar dari APBD Propinsi Sumatera Barat Tahun 2016.

“Insya Allah, jika tak ada halangan menurut informasi Menteri Perhubungan bahwa BP2IP mulai operasional depan,” kata Ali Mukhni.

Komentar

  1. Mohon izin koreksi, apakah gambar paling atas benar di Tiram, soalnya dilatar belakangi ada bukit..

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas koreksinya pak.
    Bapak benar, foto sebelumnya adalah proyek pembangunan Asrama Haji yang ada di Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai.
    Telah kami ganti dengan foto yang benar.
    Sekali lagi terima kasih atas koreksinya.

    BalasHapus
  3. Dengan dibangunnya BP2IP ini, maka jalan dari padang menuju pariaman, di tutup. sehingga masyarakat terpaksa lewat jalan yang sangat jelek dan jembatan kecil ssehingga pemuda minta uang pelicin. sewaktu mulai dibangun jalan ini tidak di tutup.
    minta terus... minta terus....

    BalasHapus
  4. Seandainya jalan tersebut cukup baik, masih untung. sudahlah keluar duit, jalan jelek pula.

    BalasHapus

Posting Komentar