Kabupaten Padang Pariaman Miliki Masjid Raya

Bupati Ali Mukhni meletakan batu pertama Pembangunan Mesjid Raya Padang Pariaman
Parit Malintang (19/10/2015). Peletakan batu pertama Mesjid Raya Padang Pariaman berlangsung khidmat dan disambut antusias oleh seluruh aparatur dan segenap elemen masyarakat.  Pada kesempatan itu Bupati Ali Mukhni meminta dukungan seluruh elemen masyarakat baik ranah dan rantau untuk percepatan pembangunan mesjid raya tersebut. Hal tersebut disampaikan Bupati Ali Mukhni dihadapan ratusan undangan dan masyarakat di Aula IKK, Parit Malintang, Senin (19/10).

"Alhamdulillah, peletakan batu pertama Mesjid Raya Padang Pariaman sebagai awal dari pembangunan prestisius dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat. Semoga diridhoi Allah SWT dan didukung oleh masyarakat ranah dan rantau," kata Bupati Ali Mukhni.

Diceritakannya bahwa pembangunan mesjid raya merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan sejak awal perpindahan Kantor Bupati ke Parit Malintang pada tanggal 25 Oktober 2012 silam. Kemudian juga banyak ulama, ninik mamak, bundo kanduang, perantau maupun aparatur yang merindukan keberadaan sebuah mesjid yang megah, multifungsi dan prestisius.

“Ada masukan dari sejumlah ulama dan masyarakat bahwa kita punya kantor yang megah tapi belum punya mesjid. Sejak itu kita komunikasikan bersama DPRD, Alhamdulillah terealisasi pada tahun ini,” kata peraih Penghargaan Pengelolaan Keuangan Terbaik dari Menteri Keuangan baru-baru ini.

Dikatakannya bahwa mesjid raya ini diperkirakan akan menelan biaya lebih kurang 100 Milyar mulai dari struktur hingga fasilitas pendukung. Mesjid ini akan semakin megah dengan disain minimalis modern dan juga pembangunan menara. Untuk percepatan pembangunan mesjid raya tersebut, Bupati Ali Mukhni juga minta dukungan dari duta besar negara sahabat untuk mendukung pembangunan mesjid tersebut. Pembangunan mesjid juga melibatkan Anggota Legislatif dari Pusat dan Daerah, perantau, BUMN, dan donatur lainnya. Semula pembangunan mesjid akan dianggarkan sebesar 20 milyar, namun dikarenakan anggaran defisit maka untuk sementara dianggarkan 5 milyar.
Maket Masjid Raya

“Konsep awal kita melibatkan bantuan dari beberapa duta besar seperti oman, juga dukungan dana dari Anggota DPRD Sumbar, Perantau, CSR Perusahaan Negara dan swasta dan donator lainnya,” kata mantan Wakil Bupati Periode 2005-2010 itu.

Ketua DPRD Faisal Arifin mengapresiasi Bupati Ali Mukhni yang telah mengimplementasikan pokok-pokok pikirannya dalam penambahan fasilitas umum di Komplek IKK, Parit Malintang yaitu Pembangunan Mesjid Raya Padang Pariaman. Ia menilai pembangunan mesjid raya merupakan marwah dan prestise suatu daerah.

“Pemerintah Daerah bersama DPRD telah memulai pembangunan Mesjid Raya yang megah, Kita yakin seluruh komponen masyarakat mendukung terutama kalangan DPRD, Sesepuh, Perantau dan masyarakat laninnya,” kata Politisi Partai Golkar tersebut.

Tokoh Masyarakat Piaman Muslim Kasim Dt Sinaro Basa menilai pembangunan mesjid raya sejalan dengan filsafat minangkabau yaitu Adat Basandi Syarak, Syak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Mesjid dibangun untuk membentengi nilai-nilai moral dalam kehidupan bernagari dan bermasyarakat.

Pembangunan mesjid raya di Komplek IKK Parit Malintang, tambah Muslim Kasim, adalah suatu peristiwa yang menggembirakan. Apalagi mesjid yang dibangun menjadi salah satu termegah di Sumatera Barat.
“Selaku tokoh masyarakat, saya berterima kasih kepada Bupati Ali Mukhni yang menjadi inisiator pembangunan mesjid raya,” kata Mantan Bupati Padang Pariaman dua periode itu.

Sementara Kabag Humas Hendra Aswara menjelaskan bahwa Mesjid Raya Padang Pariaman tersebut terdiri dari dua lantai dengan luas lahan dua hektar. Adapun luas bangunan mesjid mencapai 5.200 meter yang terdiri dari dua lantai didukung dengan parkir yang luas dan taman. Dilantai satu akan dibangun Kantor BAZNAS, MUI, Majelis Taqlim, perpustakaan, restoran, Pusat perbelanjaan dan lantai dua sebagai tempat sholat. Mesjid ini nantinya akan menampung sebanyak 2.500 jamaah.

"Mesjid raya ini multifungsi yaitu sebagai pusat pengembangan ajaran islam, olahraga dan pariwisata berwawasan lingkungan. Intinya masyarakat bisa beraktifitas 1x24 jam di areal mesjid raya ini,” kata Alumni STPDN Angkatan XI itu.

Peletakkan batu pertama mesjid raya padang pariaman juga dihadiri oleh tiga orang anggota DPRD Sumbar yaitu Endarmi, Jasma Juni dan Darmon. Terlihat juga ratusan ulama, kepala sekolah, pimpinan pondok pesantren, wali nagari se-Padang Pariaman dan seluruh aparatur di kawasan IKK.

Komentar