Padang Pariaman Raih Penghargaan Swasti Saba Padapa dan Ksatria Bakti Husada

Pj Bupati Rosnini Savitri bersama mantan Bupati Ali Mukhni Peraih Ksatria Bhakti Husada, Kepala Bappeda Sumbar Ir. Afriadi Laudin, M.Si, Ketua Forum Kabupaten Sehat Rahmat Tk Sulaiman dan Kadis Kesehatan Aspinuddin usai prosesi penerimaan penghargaan, Hotel Bidakarta, Jakarta, Jumat (27/11)
Jakarta (27/11/2015). Menteri Kesehatan Nila Moeloek serahkan penghargaan kepada kabupaten dan kota yang berkomitmen mewujudkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui peningkatan kesehatan.  Adapun Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman meraih dua penghargaan sekaligus yaitu Kabupaten Sehat 2015 dan Penghargaan Ksatria Bhakti Husada yang diraih oleh Bupati Padnag Pariaman Periode 2010-2015 H. Ali Mukhni dalam rangka Hari Kesehatan RI ke 51 tahun 2015 di hotel Bidakarta, Jakarta, Jumat (27/11).

“Tahun ini, tema yang diusung adalah “Indonesia Cinta Sehat: Generasi Cinta Sehat Siap Membangun Negeri,” kata Menkes mengawali sambutannya.

Generasi cinta sehat adalah bangsa Indonesia dari segala usia, turut serta dalam pembangunan kesehatan, mengingatkan kembali bahwa sehat itu harus dijaga, bergaya hidup sehat, terlibat aktif dalam jaminan kesehatan nasional, untuk dapat mencapai layanan kesehatan yang kuat.

Dikatakannya bahwa Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke 51, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek menyatakan Kementerian Kesehatan berusaha menjalankan amanat NAWACITA dengan melakukan inovasi dengan kerjasama dan kerja keras. Akselerasi pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan dengan kerja sama berbagai elemen penting seperti pemerintah, kepala daerah, dunia usaha, dan organisasi kemasyarakatan. Peringatan HKN ke-51 ini, juga merupakan momen untuk berbagi tantangan dan mengambil komitmen dalam pencapaian derajat kesehatan

“Melalui Program Indonesia Sehat dengan tiga pilar yaitu Paradigma Sehat yang Mengutamakan Pembangunan Kesehatan. Penguatan Layanan Kesehatan, Optimalisasi Sistem Rujukan dengan Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan,” kata Nila.

Sementara Penjabat Bupati Rosnini Savitri mengatakan dua penghargaan yang diraih Padang Pariaman merupakan prestasi yang membanggakan bagi Propinsi dan Masyarakat Sumatera Barat umumnya dan Padang Pariaman khususnya.

“Penghargaan diraih berkat kesungguhan melalui inovasi dan semangat dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Kita punya program unggulan yang menjadi pilot project tingat nasional yaitu Padang Pariaman Sehat,” kata Rosnini didampingi Kadis Kesehatan Aspinuddin.

Dijelaskannya bahwa Program unggulan bidang kesehatan yang dicanangkan oleh Ali Mukhni yaitu Padang Pariaman Sehat (PPS) terbukti mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan angka kematian bisa dikurangi hingga 0% sungguh prestasi yang membanggakan ditingkat nasional sesuai Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK.

Mantan Bupati Ali Mukhni peraih penghargaan Ksatria Bhakti Husada mengatakan selaku Kepala Daerah, ia dituntut untuk berinovasi dalam pelayanan kesehatan. Ia mempersembahkan penghargaan tersebut kepada seluruh stakeholders, petugas kesehatan, bidan desa dan masyarakat yang mendukung dan turut berpartisipasi aktif dalam sukseskan program PPS.

“Saya hanya menjemput penghargaan ini saja namun mereka lah pahlawannya,” kata Ali Mukhni dengan rendah hati.

Kadis Kesehatan Aspinuddin menjelaskan bahwa Program Padang Pariaman Sehat merupakan paradigma baru dalam pelayanan kesehatan dimana sebelumnya bidan desa dan semua petugas kesehatan lainnya hanya menunggu masyarakat di puskesmas, sekarang menjemput bola dengan mengunjungi rumah warga door to door setiap harinya, dengan tujuan menanyakan apakah ada keluarga yang yang bermasalah kesehatannya, jika ada langsung diobati apabila perlu dirujuk ke rumah sakit. Seluruh biaya di tanggung oleh pemerintah bekerja sama dengan BAZNAS, BPJS Kesehatan, perantau dan donator lainnya.

PPS melibatkan seluruh pihak supaya masyarakat  miskin yang berobat  agar bisa “dikeroyok bersama” untuk memberikan pelayanan kesehatan. Contohnya wali korong, wali nagari, camat berperan dalam pengurusan BPJS kesehatan dan bantuan badan amil zakat.  Jadi si pasien tidak perlu untuk mengurus segala bentuk proses  administrasi.

“Tujuannya agar tidak ada masyarakat miskin yang tidak berobat karena tidak mempunyai biaya,” kata Ketua IDI Padang Pariaman itu didampingi Kabid Promkes Sri Nelis, A.Md, Keb.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Kabupaten Sehat Kab. Padang Pariaman, Rahmat Tk. Sulaiman yang baru saja pulang dari Yogyakarta menghadiri Kongres GP Anshor menjelaskan bahwa penghargaan Kabupaten/Kota Sehat 2015 adalah penghargaan untuk Kabupaten/Kota yang mampu menciptakan kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.

Penghargaan ini merupakan implementasi Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan No. 34 tahun 2005 dan No. 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Pemberian penghargaan penyelenggraan kabupaten/kota sehat ini dilaksanakan satu kali dalam 2 tahun.

"Kabupaten Padang Pariaman sangat bangga dan bahagia mendapat dua penghargaan sekaligus karena baru tahun ini mengikuti penilaian Kabupaten/Kota  Sehat dan langsung mendapatkan Swasti Saba Padapa atau penghargaan dengan klasifikasi pemantapan," jelasnya dengan perasaan bahagia yang tidak terbendung.

"Kami dari Forum juga sangat bangga terhadap capaian bapak Ali Mukhni yang mendapatkan penghargaan Ksatria Bakti Husada sebagai bukti inovasi dan kepedulian beliau terhadap layanan kesehatan. Khusus kepada Forum, beliau juga sangat mendukung dan mensupport setiap program yang digagas," ungkap Ketua GP Anshor Prov. Sumbar ini.

Komentar