Ground Breaking Pembangunan Hotel di Kawasan BIM

Bupati Ali Mukhni meletakkan batu pertama Hotel Convention dan Shoping Arcade “ Padang Pariaman Green City di By Pass Bandara Internasional Minangkabau, Kamis (22/10).
Batang Anai (22/10/2015). Prospek Kabupaten Padang Pariaman sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat ditandai dengan tingginya minat investor untuk berinvestasi dalam perdagangan dan jasa. Pesatnya investasi tersebut karena adanya kemudahan regulasi perizinan dan pelayanan prima terhadap investor yang diprakarsai oleh Bupati Ali Mukhni.
Hal ini dibuktikan dengan dimulainya pembangunan Hotel Convention dan Shop Arcade di Kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kamis (22/10). Adapun investor tersebut dibawah PT. Gerbang Minang Perkasa yang akan mendirikan hotel padang pariaman green city dengan luas lahan 6 hektar yang terdiri dari 182 kamar. Fasilitas hotel juga menyediakan convention atau ruang pertemuan yang representative yang diproyeksikan akan menampung sedikitnya 3000 orang.

 “Alhamdulillah… atas ridho allah SWT dan kerja sama yang baik dengan Pemda Padang Pariaman telah dilakukan peletakkan batu pertama hotel yang telah lama didambakan masyarakat Sumatera Barat,” kata H. Alvin Ramli, selaku investor.

Hotel tiga lantai ini juga dilengkapi shoping arcade di lobby sehingga para pengunjung yang sedang berwisata dapat membeli cendramata dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Ketika ditanya mengapa memilih berinvestasi di Padang Pariaman, Alvin menjawab, bahwa ia ingin berbuat dan membangun kampung halaman untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu adanya percepatan dalam pengurusan izin prinsip pembangunan hotel dan dilanjutkan perizinan amdal sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Saya adalah orang Minang yang ingin membangun kampung halaman dan berbuat untuk daerah dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata H. Alvin.

Bupati Ali Mukhni mengaku gembira dengan terealisasinya pembangunan hotel sekaligus shoping arcade yang berlokasi hanya satu kilometer dari BIM. Ia menilai kebutuhan sebuah hotel sudah menjadi kebutuhan  mendesak untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan dan penumpang transit.

“Pembangunan hotel ini sudah kita rintis sejak dua tahun yang lalu bersama Pak Hanibal dan Armalis. Saya telah melihat disainnya dua bulan yang lalu, saya kira sangat megah dan modern,” kata Bupati Ali Mukhni yang didampingi Sekda Jonpriadi.

Ia menilai keberadaan hotel dikawasan bandara ini sangat menjanjikan yang menjawab kebutuhan masyarakat baik dalam maupun luar Sumatera Barat. Apalagi tidak jauh dari hotel juga berdiri asrama haji dan inslamic center yang akan melayani ribuan jamaah haji beserta keluarganya.

 “Saya yakin hotel ini menjadi pilihan utama masyarakat Sumatera Barat,” kata peraih Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Tahun 2015 itu.

Bupati Ali Mukhni bersama Ketua DPRD Faisal Arifin, H. Alvin Ramli dan Rangkayo Rajo Sampono usai peletakan batu pertama Hotel Convention dan Shoping Arcade “ Padang Pariaman Green City di By Pass Bandara Internasional Minangkabau, Kamis (22/10).
Sementara Pucuk Adat Nagari Kataping Rangkayo Rajosampono mengatakan bahwa keberadaan hotel akan membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Sejak tahun 2005 Bandara sudah Internasional, sedangkan Nagari Kataping belum berkembang. Namun Tahun 2015 ini anak kamanakan kami di nagari kataping bisa merasakan langsung dampak perekonomian adanya pembangunan hotel ini,” kata Rangkayo Rajo Sampono.

Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat yang juga Ketua LKAAM Muslim Kasim Dt Sinaro Basa mengatakan bahwa kawasan Bandara Internasional Minangkabau memang disiapkan sebagai pusat bisnis atau Central Bussiness District (CBD) ketika ia menjabat Bupati selama dua periode.

Ia juga apresiasi kelihaian Bupati Ali Mukhni dalam menggaet investor dan kenyamanan berinvestasi di Kabupaten Kakao itu.

“Adinda Ali Mukhni ini dulunya adalah Wakil Bupati ketika saya jadi Bupatinya, kita saling berbagi dan bertukar pikiran. Ciek diagiah, tigo nan didapeknyo,” kata Muslim Kasim.

Komentar