Pencanangan ini dilaksanakan secara serentak pada tanggal 8-15 Maret 2016 di seluruh tanah air. Sasarannya adalah anak usia 0-59 bulan sebagai upaya mitigasi dan perlindungan dari penyakit polio di Indonesia. Semua anak balita diberi imunisasi tambahan polio, agar mereka kebal terhadap polio.
Terlihat hadir pejabat Kementerian Kesehatan RI, Gubernur Sumatera Barat beserta Ibu Hj. Nevi Irwan Prayitno, Wakil Ketua DPRD Sumbar Guspardi Gaus dan Endarmi, Kadis Kesehatan Rosnini Savitri, Wakil Bupati Suhatri Bur, Wakil Ketua DPRD Mothia Aziz dan Dwiwarman dan Sekda Jonpriadi.
“Pekan Imunisasi Nasional yang kita lakukan hari ini sebagai bentuk komitmen bangsa indonesia menuju dunia bebas polio tahun 2020,” kata Menkes yang diwakili Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Imran Ali.
Dikatakannya bahwa Indonesia telah berhasil mendapatkan sertifikasi bebas polio bersama negara-negara South East Asia Region (SEARO) pada bulan maret 2014. Akan tetapi masih ada dua negara yaitu Afganistan dan Pakistan yang masih endemis polio.
Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menghimbau Bupati dan Walikota dan jajaran kesehatan untuk memonitor pelaksaaan PIN Polio di daerahnya. Imunisasi polio akan menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas yang bebas dari cacat tubuh karena penyakit polio.
“Kita punya target di atas 95% dari 545.459 balita di Sumbar. Saya himbau seluruh balita agar dibawa ke Pos PIN terdekat untuk mendapatkan tetesan vaksin polio,” kata Gubernur Sumbar yang menjabat untuk periode kedua kalinya itu.
Kadis Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri mengatakan bahwa Pos PIN Polio se-Sumatera Barat berjumlah sebanyak 7.517 yang tersebar di Posyandu, PAUD, Puskesmas, Rumah Sakit termasuk di tempat-tempat keramaian seperti tempat wisata, terminal, pasar, dll. Adapun tenaga kesehatan yang terlibat sebanyak 9.678 orang dan 30.653 orang kader serta sasaran Per Pos PIN sebanyak 100-150 balita.
Untuk mensukseskan PIN Polio 2016, pihaknya telah melakukan penyuluhan langsung melalui media cetak, elektronik dan mengadakan dialog interaktif. Berbagai leaflet, brosur, spanduk dan umbul-umbul juga didistribusikan ke seluruh daerah.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mensukseskan PIN Polio 2016 yakni Kemenkes RI, Gubernur, Bupati dan Walikota, seluruh anggota Pokja Eradikasi Polio dan media dengan pemberitaan positif kepada masyarakat,” kata perempuan yang juga mantan Penjabat Bupati di Padang Pariaman itu.
Pelaksanaan PIN Polio, kata Suhatri Bur, seiring dengan program kesehatan di Padang Pariaman yang mencagah penyakit menular potensial kejadian luar biasa (KLB) atau wabah yang dapat mengancam kehidupan bayi dan anak balita karena mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.
“Penyakit ini hanya dapat dicegah penularannya melalui imunisasi dengan membawa Balita ke Pos PIN terdekat agar mereka bebas dari ancaman virus Polio. Mari kita wujudkan Indonesia dan Kabupaten Padang Pariaman Bebas Polio,” ujar putra Pakandangan itu.
Komentar
Posting Komentar