Pariaman (29/03/2016). Tiga puluh (30) orang peserta Praktek Belajar Lapangan (PBL) Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial Regional I Sumatera berkunjung ke Sekretariat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kab. Padang Pariaman, Selasa (29/3).
Peserta PBL diterima langsung Hj. Rena Ali Mukhni selaku Ketua P2TP2 Padang Pariaman didampingi pengurus P2TP2A dan pegawai BPMPKB Kab. Padang Pariaman.
Menurut Aprinaldi Kabid Diklat BBPPKS yang mendampingi, peserta merupakan Pengelola Panti milik Pemerintah Se Sumatera itu berasal dari delapan Propinsi antara lain Propinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Banda Aceh, Riau, Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Kepri., PBL dimaksudkan untuk
Aprinaldi pun menjelaskan tujuan dari PBL tersebut adalah untuk melihat kinerja lembaga yang konsen melayani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Lembaga yang didatangi di wilayah Kabupaten Padang Pariaman yaitu P2TP2A dan LPKTPA/RPSA (Rumah Persinggahan Sementara Anak) Delima.
"Peserta PBL ini belum pernah melaksanakan pendampingan terhadap korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan. Dengan diadakan PBL ini maka para kader atau peserta pelatihan nantinya menjadi penggerak di masing-masing daerah mereka sebagai ujung tombak untuk pembinaan terhadap korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan," papar Aprinaldi panjang lebar.
Aprinaldi dan peserta juga berharap dalam pertemuan tersebut dapat menemui korban-korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan yang berada dalam pengawasan P2TP2A di Kabupaten Padang Pariaman.
Kedatangan peserta PBL disambut hangat Hj. Rena Ali Mukni sebagai Ketua P2TP2A. Rena sangat berharap kedatangan peserta PBL dapat saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Dengan penangangan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan secara kontinyue akan terterpenuhi hak-hak anak dan perempuan. Kedepannya kasus akan berkurang secara kuantitas maupun kualitas," kata Ketua isteri Bupati Padang Pariaman itu.
Rena juga mengatakan, upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kasus kekerasan tersebut melalui sosialisasi yang terus menerus dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Peserta PBL diterima langsung Hj. Rena Ali Mukhni selaku Ketua P2TP2 Padang Pariaman didampingi pengurus P2TP2A dan pegawai BPMPKB Kab. Padang Pariaman.
Menurut Aprinaldi Kabid Diklat BBPPKS yang mendampingi, peserta merupakan Pengelola Panti milik Pemerintah Se Sumatera itu berasal dari delapan Propinsi antara lain Propinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Banda Aceh, Riau, Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Kepri., PBL dimaksudkan untuk
Aprinaldi pun menjelaskan tujuan dari PBL tersebut adalah untuk melihat kinerja lembaga yang konsen melayani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Lembaga yang didatangi di wilayah Kabupaten Padang Pariaman yaitu P2TP2A dan LPKTPA/RPSA (Rumah Persinggahan Sementara Anak) Delima.
"Peserta PBL ini belum pernah melaksanakan pendampingan terhadap korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan. Dengan diadakan PBL ini maka para kader atau peserta pelatihan nantinya menjadi penggerak di masing-masing daerah mereka sebagai ujung tombak untuk pembinaan terhadap korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan," papar Aprinaldi panjang lebar.
Aprinaldi dan peserta juga berharap dalam pertemuan tersebut dapat menemui korban-korban kekerasan terhadap anak maupun perempuan yang berada dalam pengawasan P2TP2A di Kabupaten Padang Pariaman.
Kedatangan peserta PBL disambut hangat Hj. Rena Ali Mukni sebagai Ketua P2TP2A. Rena sangat berharap kedatangan peserta PBL dapat saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Dengan penangangan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan secara kontinyue akan terterpenuhi hak-hak anak dan perempuan. Kedepannya kasus akan berkurang secara kuantitas maupun kualitas," kata Ketua isteri Bupati Padang Pariaman itu.
Rena juga mengatakan, upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi angka kasus kekerasan tersebut melalui sosialisasi yang terus menerus dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar