Kajati Sumbar Widodo Supriyadi memberikan sosialisasi
penegakan hukum kepada stakeholders dan masyarakat saat kunjungan
kerja di Kabupaten Padang Pariaman, Senin (22/2)
|
Kunjungan kerja Kajati itu, selain memuji kelezatan kuliner Padang Pariaman dan keanekaragaman seni budaya, yang tak kalah penting bagaimana Kajati Sumbar mengapresiasi keseriusan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni mendukung penegakan hukum dan upaya pencegahan tindak korupsi.
Buktinya, Padang Pariaman menjadi kabupaten pertama di Sumbar melakukan MoU (nota kesepahaman) Bantuan dan Pertimbangan Hukum Perdata dan Tata Usaha (TUN). Bahkan MoU itu dilakukan di saat akhir-akhir kepemimpinan Ali Mukhni di periode pertama menjadi Bupati akhir Oktober lalu.
"Saya apresiasi Pak Bupati karena cepat bergabung dengan kita," ungkap pria kelahiran Malang tersebut.
Artinya, tambah Widodo, Bupati sangat respon terhadap instruksi yang dikeluarkan Presiden RI yakni Instruksi Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi, Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tersebut.
"Kini antara Pemkab dan Kejaksaan saling mendampingi. Saling menjadi mitra," ungkap pria 59 tahun itu.
Kejari Pariaman menjadi agenda ke- 12 Kajati selama dua bulan kepemimpinannya di Sumbar yakni per tanggal 21 Desember 2015. Selanjutnya, direncanakan rombongan akan bertolak menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kajati Sumbar Widodo Supriyadi salam komando dengan Bupati
Ali Mukhni usai melaksanakan kunjungan kerja ke Padang Pariaman di
Pendopo Bupati di Pariaman, , Senin (22/2)
|
Sementara itu, Bupati Ali Mukhni mengaku senang atas apresiasi yang dilayangkan Kajati. Kata dia, sangat tegas dalam mendukung proses penegakan hukum tindak pidana korupsi di Padang Pariaman.
"Tadi sudah diapresiasi pak Kajati. Baru dua di Sumbar, yang pertama Padang Pariaman dan menyusul Kota Pariaman. Kita berharap ke depan tidak akan ada lagi pejabat yang melanggar aturan. Karena kita telah didampingi mulai dari perencanaan, pelaksanaan anggaran dan lainnya," ungkapnya.
Bupati memang menilai kerja sama akan semakin membuat pembangunan dan perkembangan Padang Pariaman semakin cepat. Karena tentunya serapan anggaran akan semakin tinggi dan secara otomatis pembangunan menjadi semakin pesat.
Welcome Drink
Dalam kegiatan temu ramah, Kajati terkejut karena disuguhkan minuman favoritnya yakni cokelat panas. Lantas diapun mencari tau siapa yang membocorkan rahasia tersebut. Ternyata cokelat panas memang menjadi welcome drink atau ciri khas di Padang Pariaman.
"Cokelat panas favorit saya. Ternyata Padang Pariaman ikonnya. Berkesan, apalagi dengan mengunyah sirih. Keharmonisan di kalangan instansi juga terjalin. Termasuk masyarakat dengan forkopimda, sangat ramah," ungkapnya.
Komentar
Posting Komentar