Sungai Geringging (21/08/2015). Harapan masyarakat untuk memiliki masjid baru setelah masjid lama roboh akibat Gempa Bumi tahun 2009 di Nagari Batu Gadang akhirnya terwujud. Suka cita masyarakat Batu Gadang ini ditandai dengan acara Doa dan Jamuan bersama setelah shalat Jum'at (21/8) di Masjid Raya Nagari Batu Gadang.
Pada acara tersebut, sekaligus diresmikan pemakaian Masjid Raya Batu Gadang oleh Bupati Padang Pariaman diwakili Staf Ahli Bupati, Zahirman. S.Sos, MM. Ikut mendampingi Staf Ahli Bupati tersebut, Camat Sungai Geringging Azwarman, Kapolsek Sungai Geringging dan Staf Bagian Kesra, Mitra Susanto.
Staf Ahli Bupati, Zahirman, dalam sambutannya mengajak maayarakat untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT yang begitu besar yaitu terwujudnya impian memiliki masjid yang megah dan indah. Walaupun hampir selama 6 tahun setelah masjid lama roboh akibat gempa, masyarakat Batu Gadang melaksanakan Shalat Jum'at di tempat darurat dan sederhana. Namun pada hari itu Allah SWT telah mengabulkan do'a ummat dengan berdiri dan telah bisa melaksanakan shalat Jumat di masjid yang megah itu.
"Untuk itu mari kita bersyukur, tentunya dengan meramaikan dan memakmurkan masjid ini dalam setiap pelaksanaan ibadah shalat dan kegiatan keagamaan lainnya. Jangan nanti, masjid yang megah ini hanya menjadi hiasan kampung tanpa adanya aktifitas ibadah setiap waktu dan kegiatan keagamaan. Tentu pahala yang diharapkan oleh donatur, perantau dan masyarakat yang telah berinfak dan bersedekah serta bergotong royong hanya sedikit mengalir," ulas Staf Ahli Bupati ini.
Kemudian, Staf Ahli Bupati juga menghimbau jemaah masjid agar menjaga dan memelihara rumah ibadah ini dengan sebaik mungkin. Karena, tempat ibadah yg bersih, indah dan nyaman akan menambah kekhusukan jema'ah dalam melaksanakan ibadah. Maka dari itu, dia mengharapkan pada seluruh ummat agar memperbanyak infak dan sedekah guna biaya pemeliharaan dan operasional masjid yang besar dan megah itu. "Karena, masjid yang besar dan megah sudah barang tentu membutuhkan biaya yang besar," imbuh mantan Kabag Humas ini.
Sebelumnya, atas nama perantau, Ibu Munziarni, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih pada Pemerintah Daerah atas dukungan dalam pembangunan Masjid Raya Batu Gadang.
"Awal pembangunan masjid ini diletakan batu pertamanya oleh bapak Bupati Ali Mukhni, alhamdulillah, berkat semangat gotong royong masyarakat di kampung dan rantau, pembangunan masjid ini dapat diselesaikan dalam waktu 2,5 tahun," terang keluarga Rumah Gadang ini.
"Sungguh luar biasa yang dilakukan masyarakat Batu Gadang dan perantau, karena nilai pembangunan masjid sebesar Rp3 Milyar lebih ini, sulit dibayangkan dahulunya. Pada waktu itu, modal yang ada hanya semangat dan kegotong rotongan," tukuk Ibu Munziarni yang juga telah mewakafkan tanah keluarganya seluas 1,25 ha, tempat berdirinya Masjid Raya Batu Gadang.
Sementara itu, Buya H. Abu Bakar Tk. Mudo, Mukti Syara' Nagari Batu Gadang dalam sambutannya menguraikan bahwa dahulunya jemaah dan warga Batu Gadang dulu menangis melihat masjid lama roboh akibat Gempa Bumi pada 9 September 2009.
"Tidak terbayangkan, kapan kami bisa memiliki masjid lagi. Namun demikian, berkat doa dan usaha masyarakat Nagari Batu Gadang bersama perantau maka Masjid Raya Batu Gadang kembali berdiri, dan malahan lebih megah dari dahulunya. Untuk itu kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih pada semua pihak," ungkap Mukti Syara' Nagari Batu Gadang ini dengan mata yang sabak.
Pada acara tersebut, sekaligus diresmikan pemakaian Masjid Raya Batu Gadang oleh Bupati Padang Pariaman diwakili Staf Ahli Bupati, Zahirman. S.Sos, MM. Ikut mendampingi Staf Ahli Bupati tersebut, Camat Sungai Geringging Azwarman, Kapolsek Sungai Geringging dan Staf Bagian Kesra, Mitra Susanto.
Staf Ahli Bupati, Zahirman, dalam sambutannya mengajak maayarakat untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT yang begitu besar yaitu terwujudnya impian memiliki masjid yang megah dan indah. Walaupun hampir selama 6 tahun setelah masjid lama roboh akibat gempa, masyarakat Batu Gadang melaksanakan Shalat Jum'at di tempat darurat dan sederhana. Namun pada hari itu Allah SWT telah mengabulkan do'a ummat dengan berdiri dan telah bisa melaksanakan shalat Jumat di masjid yang megah itu.
"Untuk itu mari kita bersyukur, tentunya dengan meramaikan dan memakmurkan masjid ini dalam setiap pelaksanaan ibadah shalat dan kegiatan keagamaan lainnya. Jangan nanti, masjid yang megah ini hanya menjadi hiasan kampung tanpa adanya aktifitas ibadah setiap waktu dan kegiatan keagamaan. Tentu pahala yang diharapkan oleh donatur, perantau dan masyarakat yang telah berinfak dan bersedekah serta bergotong royong hanya sedikit mengalir," ulas Staf Ahli Bupati ini.
Kemudian, Staf Ahli Bupati juga menghimbau jemaah masjid agar menjaga dan memelihara rumah ibadah ini dengan sebaik mungkin. Karena, tempat ibadah yg bersih, indah dan nyaman akan menambah kekhusukan jema'ah dalam melaksanakan ibadah. Maka dari itu, dia mengharapkan pada seluruh ummat agar memperbanyak infak dan sedekah guna biaya pemeliharaan dan operasional masjid yang besar dan megah itu. "Karena, masjid yang besar dan megah sudah barang tentu membutuhkan biaya yang besar," imbuh mantan Kabag Humas ini.
Sebelumnya, atas nama perantau, Ibu Munziarni, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih pada Pemerintah Daerah atas dukungan dalam pembangunan Masjid Raya Batu Gadang.
"Awal pembangunan masjid ini diletakan batu pertamanya oleh bapak Bupati Ali Mukhni, alhamdulillah, berkat semangat gotong royong masyarakat di kampung dan rantau, pembangunan masjid ini dapat diselesaikan dalam waktu 2,5 tahun," terang keluarga Rumah Gadang ini.
"Sungguh luar biasa yang dilakukan masyarakat Batu Gadang dan perantau, karena nilai pembangunan masjid sebesar Rp3 Milyar lebih ini, sulit dibayangkan dahulunya. Pada waktu itu, modal yang ada hanya semangat dan kegotong rotongan," tukuk Ibu Munziarni yang juga telah mewakafkan tanah keluarganya seluas 1,25 ha, tempat berdirinya Masjid Raya Batu Gadang.
Sementara itu, Buya H. Abu Bakar Tk. Mudo, Mukti Syara' Nagari Batu Gadang dalam sambutannya menguraikan bahwa dahulunya jemaah dan warga Batu Gadang dulu menangis melihat masjid lama roboh akibat Gempa Bumi pada 9 September 2009.
"Tidak terbayangkan, kapan kami bisa memiliki masjid lagi. Namun demikian, berkat doa dan usaha masyarakat Nagari Batu Gadang bersama perantau maka Masjid Raya Batu Gadang kembali berdiri, dan malahan lebih megah dari dahulunya. Untuk itu kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih pada semua pihak," ungkap Mukti Syara' Nagari Batu Gadang ini dengan mata yang sabak.
Komentar
Posting Komentar