Bupati Ali Mukhni didampingi Ketua PKDP Kota Padang Veri Yasri, Masful dan Saharman Zanhar pada Rakerda PKDP Kota Padang dan Seminar Adat Istiadat di Hotel Bumiminang, Rabu (1/7). |
Rakerda tersebut dihadiri oleh Bupati Ali Mukhni, Ketua PKDP Padang Veri Yasri, Tokoh Piaman Maspul, Saharman Zanhar, Bundo Kanduang Hasnah Cendra Dewi, Himpunan Mahasiswa Piaman (Himapar) serta masyarakat Piaman yang berdomisili di Kota Padang.
Bupati Ali Mukhni pada kesempatan tersebut memaparkan perkembangan kemajuan Padang Pariaman dari sejak dilantik 25 Oktober 2010 yang lalu hingga saat ini melalui tayangan powerpoint yang diberi judul "Kabupaten Padang Pariaman Kemarin, Hari Ini dan Esok, Rekam Jejak Pembangunan dan Pemikiran untuk Kesejahteraan Rakyat ke Masa Depan".
“Sengaja saya menggunakan infokus dan powerpoint agar kita dapat melihat langsung visualisasi kemajuan daerah yang sama-sama kita cintai ini,” kata Bupati yang dijuluki Bapak Pembangunan ini.
Mengawali makalahnya, Bupati Ali Mukhni memaparkan kondisi Padang Pariaman pasca gempa 2009 yang lalu. Gempa berkekuatan 7,9 SR pada tanggal 30 September 2009 tersebut telah meluluhlantahkan daerah Padang Pariaman yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur serta fasilitas publik. Tidak hanya itu, Pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2010 hanya 3,95%, artinya yang terendah di Sumatera Barat.
“Sering saya sampaikan bahwa siapapun kepala daerah yang memimpin saat itu, punya tanggung jawab besar. Infrastruktur dan fasilitas publik dan kantor pemerintahan rusak berat. Kondisi ekonomi juga memprihatinkan,” kata Bupati yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Menyikapi kondisi tersebut, tambah Ali Mukhni, langsung ambil sikap dengan membentuk Program Padang Pariaman Bangkit. Berbagai infrastruktur, sekolah, puskesmas, jalan, irigasi, mesjid, perkantoran kembali dibangun dengan bantuan NGO luar dan dalam negeri, perantau, donatur dan lain sebagainya.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat kita ucapkan terima kasih atas bantuan seluruh pihak kondisi saat ini sudah jauh lebih baik. Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2014 mencapai 7,12% adalah yang tertinggi di Sumatera Barat menurut Data BPS,” ucapnya yang disambut tepuk tangan oleh perantau Piaman tersebut.
Selanjutnya Ali Mukhni juga mengekspos berbagai pembangunan mega proyek yang berskala nasional dan internasional yang bernilai triliyunan rupiah. Mega proyek itu akan memacu perekonomian dan multiplayer effect terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Diawali dengan pembangunan kantor Bupati di Kawasan Ibukota Kabupaten di Korong Pasa Dama, Nagari Parit Malintang, Kec. Enam Lingkung. Kantor berlantai tiga itu secara resmi ditempati pada tanggal 25 Oktober 2012 yang merupakan satu-satunya kantor yang didisain berwawasan lingkungan. Dimana ditumbuhi dengan tanaman yang subur, dilengkapi dengan kebun binatang mini yang dihuni oleh Rusa Tutul, burung, ikan dan iguana,” kata Alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP itu.
Dijelaskannya saat ini sedang dibangun Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) yang terletak di Tiram, Kec. Ulakan Tapakis dengan luas 35 hektar. BP2IP termegah di Indonesia dibangun dengan biaya 1,5 Trilyun. Sekolah ini akan mencetak ribuan pelaut tangguh yang dibutuhkan dunia internasional.
Kemudian pembangunan Asrama Haji Islamic Center terpadu yang telah diletakkan batu pertamanya oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tanggal 11 Mei 2015. Bangunan akan dilengkapi hotel, gedung pertemuan, pusat perbelanjaan, sarana olahraga itu menjadi yang termegah di Indonesia yang menelan dana mencapai 1,2 Trilyun diatas lahan 10 hektar di Sungai Buluh, Kec. Batang Anai. Hanya berjarak 2,5 Km dari Bandara Internasional Minangkabau.
Bupati Ali Mukhni juga mengekspos pembangunan Jalan Lingkar Duku-Sicincin sepanjang 20 Km yang menjadi solusi kemacetan Jalan Padang-Bukittingi. Saat ini telah selesai pengerjaan empat Jembatan penghubung yaitu Koto Buruak, Buayan, Pasie Laweh dan Kapalo Hilalang.
“Jembatan Koto Buruak di Lubuk Alung menjadi jembatan terpanjang di Sumbar yaitu 180 meter. Dan kita usul merubah namanya menjadi Koto Buruak Darul Makmur,” kata Ketua Alumni STM Negeri Pariaman itu.
Pembangunan Main Stadion sebagai persiapan Sumbar menjadi tuan rumah 2024. Main stadion akan dibangun di Kec. Lubuk Alung diatas lahan 50 hektar dengan biaya hampir 2 Trilyun. Lokasinya sangat strategis, dipinggir jalan lingkar Duku-Sicincin.
“Tahun 2015 telah dianggarkan 25 Milyar oleh Bapak Gubernur untuk landclearing dan saat ini sedang proses tender,” kata Bupati.
Selain itu juga pembangunan MAN Insan Cendikia, Mesjid Agung Syekh Burhanuddin, pembangunan Rel Kereta Api Duku-BIM, Pembangunan Irigasi, Kawasan Industri Terpadu, Pengembangan Kampus Institut Seni Indonesia dan Universitas Negeri Padang.
Program unggulan lainnya yaitu Program BAZNAS, Padang Pariaman Sehat, Program Pertanian dimana Padang Pariaman ditunjuk sebagai Lumbung Pangan Nasional dan Tanaman Kakao.
“Mega proyek tersebut tidak datang begitu saja di Padang Pariaman. Semuanya butuh kerja keras, butuh lobi dan kegigihan serta dukungan masyarakat ranah dan rantau. Saya selaku Bupati tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya support seluruh pihak,” kata Bupati yang merakyat itu.
Ketua PKDP Kota Padang Veri Yasri mengapresiasi Bupati Ali Mukhni yang berhasil merubah wajah Padang Pariaman dari pasca gempa 2009 menjadi Kabupaten tersukses di Sumatera Barat.
“Saya telah melihat secara langsung berbagai program pembangunan di Padang Pariaman. Tentu ini berkat kerja keras dan kegigihan Bapak Bupati. PKDP Kota Padang mendukung beliau memimpin untuk periode kedua. Insya Allah kita siapkan juga Bapak Ali Mukhni untuk Calon Gubernur Sumbar pada tahun 2020 mendatang,” kata putra Sungai Limau itu.
Veri Yasri juga mengusulkan untuk calon Wakil Bupati yang mendampingi Bupati Ali Mukhni berasal dari tokoh PKDP yaitu Saharman Zanhar.
Sementara itu Tokoh masyarakat Piaman Maspul juga memberikan dukungan kepada Ali Mukhni untuk Periode 2016-2021 mendatang. Ia beralasan bahwa pembangunan yang telah dirintis oleh Bupati Ali Mukhni harus dilanjutkan.
“Jika ada yang mengatakan tidak ada pembangunan di Padang Pariaman, berarti dia jarang pulang kampung,” kata Maspul.
Pujian juga datang dari Bundo kandung Hasnah Cendra Dewi merasakan pesatnya perubahan Padang Pariaman yang dijabat Bupati Ali Mukhni. Ia juga menilai kepemimpinan Ali Mukhni terinspirasi dengan pemimpin pendahulunya.
“Saya merasakan Almarhum Anas Malik telah hidup kembali. Beliau pastinya bangga dengan kemajuan Padang Pariaman saat ini,” kata Pengusaha Blesstea itu.
Ia juga memberikan masukkan kepada Bupati Ali Mukhni agar mencegah terjadinya kenakalan remaja, pergaulan bebas hingga penyalahgunaan narkoba pada generasi muda Piaman. Selain itu ia juga keindahan Mesjid Agung Syekh Burhanuddin sebagai salah satu mesjid yang termegah di Sumbar.
“Untuk masukan kepada Bapak diperhatikan lagi tempat berwuduk dan tempat sampah di lingkungan mesjid,” kata perempuan yang akrab dipanggil Teta Hasnah itu.
Sementara itu Yusni, perantau Padang Sago, menyuarakan aspirasinya untuk pemerataan pembangunan agar dapat memacu perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita juga maklum pembangunan mega proyek tersebut karena mempertimbangan keberadaan Bandara Internasiol Minangkabau. Kita dukung Bapak melanjutkan kepemimpinan semoga pada periode kedua nanti bisa mengutamakan pembangunan di Dapil I dan II, khususnya di Padang Sago, tanah kelahiran saya,” kata wanita pengusaha itu.
Komentar
Posting Komentar