Parit Malintang (17/04/2015). Upacara Peringatan Hari Kesadaran Nasional yang dilaksanakan tanggal 17 April 2015 kali ini terasa istimewa karena bulan April merupakan bulan dengan hari terbanyak peringatan di bidang Kesehatannya. Antara lain, Hari Kesehatan Sedunia jatuh pada tanggal 7 April, Hari Anak Balita 8 April, Hari Demam Berdarah 22 April dan Hari Imunisasi jatuh pada tanggal 24 April.
Upacara yang dihadiri oleh seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Padang Pariaman, Pejabat Eselon II, III, IV dan seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman ini dipimpin oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Drs. H. Damsuar, MM sebagai Inspektur Upacara.
Dalam sambutan Bupati yang disampaikan Damsuar, disampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya dari Pimpinan Daerah kepada segenap petugas kesehatan di seluruh Kabupaten Padang Pariaman atas pengabdian kepada masyarakat Padang Pariaman.
“Saudara-saudara, terutama Bidan di Nagari beserta segenap petugas kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesri dan Polindes terus melakukan pelayanan kesehatan yang selalu melakukan kunjungan rumah menanyakan, melayani masyarakat, tiada hari tanpa silaturahmi, kami ucapkan ribuan terima kasih yang tulus.”
Selanjutnya Damsuar menyampaikan penjelasan mengenai Program Padang Pariaman Sehat (PPS) yang menjadi program utama Pemkab Padang Pariaman di tahun 2015.
"Padang Pariaman Sehat adalah paradigma sehat dalam pelayanan kesehatan di Padang Pariaman dimana sebelumnya bidan desa dan semua petugas kesehatan lainnya hanya menunggu masyarakat di Puskesmas, sekarang menjemput bola dengan mengunjungi rumah warga setiap harinya, dengan tujuan menanyakan apakah ada keluarga yang yang bermasalah kesehatannya, jika ada langsung diobati apabila perlu dirujuk ke rumah sakit. Seluruh biaya di tanggung oleh pemerintah."
Program PPS, sambung Damsuar, melibatkan seluruh pihak dalam menjangkau masyarakat yang tak terjangkau dalam pelayanan kesehatan. Seluruh lintas sektor ikut berpartisipasi aktif contohnya Wali Korong, Wali Nagari, Camat berperan dalam pengurusan kepesertaan Jaminan Kesehatan pada BPJS Kesehatan dan bantuan Badan Amil Zakat. Jadi si pasien tidak perlu untuk mengurus segala bentuk proses administrasi.
Integrasi pelayanan kesehatan yang terdiri dari 17 kecamatan, 444 korong/desa, 295 orang bidan puskesmas dan 317 orang bidan di desa dengan total bidan sekitar 612 orang bidan yang tersebar di 25 Puskesmas. Keterpaduan petugas kesehatan dengan lintas sector terkait derajat kesehatan dapat lebih meningkat.
PPS telah disosialisasikan dan dilaksanakan sejak bulan Juli tahun 2014 yang lalu dan sudah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 20 Februari 2015 bersama Bupati Padang Pariaman di IKK Padang Pariaman di Parit Malintang.
Setiap bidan desa yang mengunjungi rumah masyarakat tersebut dibekali dengan buku kendali yang ditandatangani oleh pemilik rumah. Setiap bulan buku kendali tersebut direkap sebagai bahan evaluasi oleh Dinas Kesehatan.
"Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman memiliki komitmen yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Tidak ada masyarakat miskin yang tidak berobat karena tidak mempunyai biaya,” itu tekad kita kata Damsuar.
Informasi kesehatan lainnya menjadi topik selanjutnya. "Saat ini Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sedang melaksanakan Outbreak Response On Immunization (ORI) atau Imunisasi Difteri. ORI ini untuk memberikan perlindungan kepada kelompok rentan sehingga dapat memutuskan rantai penularan dari penyakit difteri," jelas Damsuar yang baru saja pulang umroh dari tanah suci Mekkah.
Pada bulan April ini, katanya lagi, sedang dilaksanakan ORI Tahap II yang sangat bertepatan pula dengan bulan bersejarah yakni bulan April adalah bulan imunisasi tepatnya jatuh pada tanggal 24 April 2015 yang akan datang. Kemudian 6 bulan berikutnya akan dilakukan ORI tahap III.
Sasaran pemberian imunisasi ORI di Kabupaten Padang Pariaman untuk anak 2 bulan sampai dengan 15 tahun adalah sebanyak 137.014 orang. Pelaksanaan ORI yang berkualitas, penyakit difteri yang telah terjadi di kota Padang tidak menular ke Kab. Padang Pariaman.
Sekitar 317 kasus penyakit yang telah di temukan oleh bidan desa beserta jajarannya termasuk kasus yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak seperti kasus gizi buruk, kemudian kasus tersebut ditindaklanjuti oleh dokter Puskesmas, ada yang dilakukan pengobatan di Puskesmas dan ada yang dirujuk ke rumah sakit.
"Sejak tahun 2007, pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sudah memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakatnya, terutama masyarakat miskin dan orang tidak mampu. Dari tahun ke tahun berjalan dengan baik. Pada keadaan tahun 2015 ini ada sekitar 205.273 jiwa (51,3%) sudah mempunyai jaminan kesehatan BPJS Kesehatan, yang terdiri dari 45.167 orang peserta mandiri, 138.633 orang PBI APBN (Jamkesmas) dan 21.673 orang dijamin oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman (Jamkesda)," jelas Damsuar.
"Saat ini, kita patut bersyukur bahwa sejak 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan telah berfungsi menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai satu kesatuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)," sambungnya.
Selain mendorong kepesertaan mandiri, Pemerintah, bersinergis dengan Pemerintah Daerah telah menyediakan bantuan iuran bagi seluruh masyarakat miskin, dan secara bertahap menggabungkan semua sistem pembiayaan kesehatan dari daerah agar memenuhi asas-asas portabilitas dalam payung JKN dan sistem jaminan sosial nasional (SJSN).
Dari sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan terus ditingkatkan dan sistem rujukan berjenjang pun terus dibangun secara bertahap untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan. Bagi masyarakat miskin yang belum terdata kepesertaan sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau tidak mampu dengan biaya karena jatuh sakit, maka dibantu oleh BAZNAS Kabupaten Padang Pariaman.
"Keadaan akhir tahun 2014 masyarakat Padang Pariaman yang telah mendapatkan bantuan dana untuk pengobatan dari BAZNAS Kabupaten berjumlah sekitar 190 orang," kata Damsuar menutup sambutannya.
Upacara yang dihadiri oleh seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Padang Pariaman, Pejabat Eselon II, III, IV dan seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman ini dipimpin oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Drs. H. Damsuar, MM sebagai Inspektur Upacara.
Dalam sambutan Bupati yang disampaikan Damsuar, disampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya dari Pimpinan Daerah kepada segenap petugas kesehatan di seluruh Kabupaten Padang Pariaman atas pengabdian kepada masyarakat Padang Pariaman.
“Saudara-saudara, terutama Bidan di Nagari beserta segenap petugas kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesri dan Polindes terus melakukan pelayanan kesehatan yang selalu melakukan kunjungan rumah menanyakan, melayani masyarakat, tiada hari tanpa silaturahmi, kami ucapkan ribuan terima kasih yang tulus.”
Selanjutnya Damsuar menyampaikan penjelasan mengenai Program Padang Pariaman Sehat (PPS) yang menjadi program utama Pemkab Padang Pariaman di tahun 2015.
"Padang Pariaman Sehat adalah paradigma sehat dalam pelayanan kesehatan di Padang Pariaman dimana sebelumnya bidan desa dan semua petugas kesehatan lainnya hanya menunggu masyarakat di Puskesmas, sekarang menjemput bola dengan mengunjungi rumah warga setiap harinya, dengan tujuan menanyakan apakah ada keluarga yang yang bermasalah kesehatannya, jika ada langsung diobati apabila perlu dirujuk ke rumah sakit. Seluruh biaya di tanggung oleh pemerintah."
Program PPS, sambung Damsuar, melibatkan seluruh pihak dalam menjangkau masyarakat yang tak terjangkau dalam pelayanan kesehatan. Seluruh lintas sektor ikut berpartisipasi aktif contohnya Wali Korong, Wali Nagari, Camat berperan dalam pengurusan kepesertaan Jaminan Kesehatan pada BPJS Kesehatan dan bantuan Badan Amil Zakat. Jadi si pasien tidak perlu untuk mengurus segala bentuk proses administrasi.
Integrasi pelayanan kesehatan yang terdiri dari 17 kecamatan, 444 korong/desa, 295 orang bidan puskesmas dan 317 orang bidan di desa dengan total bidan sekitar 612 orang bidan yang tersebar di 25 Puskesmas. Keterpaduan petugas kesehatan dengan lintas sector terkait derajat kesehatan dapat lebih meningkat.
PPS telah disosialisasikan dan dilaksanakan sejak bulan Juli tahun 2014 yang lalu dan sudah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 20 Februari 2015 bersama Bupati Padang Pariaman di IKK Padang Pariaman di Parit Malintang.
Setiap bidan desa yang mengunjungi rumah masyarakat tersebut dibekali dengan buku kendali yang ditandatangani oleh pemilik rumah. Setiap bulan buku kendali tersebut direkap sebagai bahan evaluasi oleh Dinas Kesehatan.
"Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman memiliki komitmen yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Tidak ada masyarakat miskin yang tidak berobat karena tidak mempunyai biaya,” itu tekad kita kata Damsuar.
Informasi kesehatan lainnya menjadi topik selanjutnya. "Saat ini Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sedang melaksanakan Outbreak Response On Immunization (ORI) atau Imunisasi Difteri. ORI ini untuk memberikan perlindungan kepada kelompok rentan sehingga dapat memutuskan rantai penularan dari penyakit difteri," jelas Damsuar yang baru saja pulang umroh dari tanah suci Mekkah.
Pada bulan April ini, katanya lagi, sedang dilaksanakan ORI Tahap II yang sangat bertepatan pula dengan bulan bersejarah yakni bulan April adalah bulan imunisasi tepatnya jatuh pada tanggal 24 April 2015 yang akan datang. Kemudian 6 bulan berikutnya akan dilakukan ORI tahap III.
Sasaran pemberian imunisasi ORI di Kabupaten Padang Pariaman untuk anak 2 bulan sampai dengan 15 tahun adalah sebanyak 137.014 orang. Pelaksanaan ORI yang berkualitas, penyakit difteri yang telah terjadi di kota Padang tidak menular ke Kab. Padang Pariaman.
Sekitar 317 kasus penyakit yang telah di temukan oleh bidan desa beserta jajarannya termasuk kasus yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak seperti kasus gizi buruk, kemudian kasus tersebut ditindaklanjuti oleh dokter Puskesmas, ada yang dilakukan pengobatan di Puskesmas dan ada yang dirujuk ke rumah sakit.
"Sejak tahun 2007, pemerintah Kabupaten Padang Pariaman sudah memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakatnya, terutama masyarakat miskin dan orang tidak mampu. Dari tahun ke tahun berjalan dengan baik. Pada keadaan tahun 2015 ini ada sekitar 205.273 jiwa (51,3%) sudah mempunyai jaminan kesehatan BPJS Kesehatan, yang terdiri dari 45.167 orang peserta mandiri, 138.633 orang PBI APBN (Jamkesmas) dan 21.673 orang dijamin oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman (Jamkesda)," jelas Damsuar.
"Saat ini, kita patut bersyukur bahwa sejak 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan telah berfungsi menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai satu kesatuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)," sambungnya.
Selain mendorong kepesertaan mandiri, Pemerintah, bersinergis dengan Pemerintah Daerah telah menyediakan bantuan iuran bagi seluruh masyarakat miskin, dan secara bertahap menggabungkan semua sistem pembiayaan kesehatan dari daerah agar memenuhi asas-asas portabilitas dalam payung JKN dan sistem jaminan sosial nasional (SJSN).
Dari sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan terus ditingkatkan dan sistem rujukan berjenjang pun terus dibangun secara bertahap untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan. Bagi masyarakat miskin yang belum terdata kepesertaan sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau tidak mampu dengan biaya karena jatuh sakit, maka dibantu oleh BAZNAS Kabupaten Padang Pariaman.
"Keadaan akhir tahun 2014 masyarakat Padang Pariaman yang telah mendapatkan bantuan dana untuk pengobatan dari BAZNAS Kabupaten berjumlah sekitar 190 orang," kata Damsuar menutup sambutannya.
Komentar
Posting Komentar